Senin, 16 Mei 2016

Sejarah Desa Ciketak




 Menurut cerita turun menurun Desa Ciketak pada jaman dahulu adalah hutan belantara yang sama sekali tidak ada Penduduk. Diperkirakan pada Tahun 1819 datang dua orang pengembara dari daerah Banten wilayah paling barat didataran tanah sunda yang bernama Syeh mansur surya mangku negara atau lebih di kenal dengan sebutang Syeh mansur surya negara dan pangeran kiai haji Langgeng buana, dan bermukim di puncak gunung sayana atau lebih di kenal saat ini dengan sebutan gunung mayana, Kemudia setelah sekian puluh tahun lamanya Beliau meninggalkan tempat tersebut dan meninggalkan dua patilasan yang Pertama di puncak gunung mayana dan yang satunya di makam cirebon,  Tapi menurut cerita isi makom tersebut bukan jasad manusia seperti umumnya kuburan isi makom tersebut adalah  pekakasnya atau benda pusaka milik mpunya, lalu  makom tersebut sampai sekarang di beri nama dengan sebutan masing masing nama beliau. Makom makom tersebut sampai sekarang banyak di kunjungi oleh para Peziarah dari luar daerah.
Beberapa waktu kedepan setelah tempat itu kosong  datang lagi seorang pengambara yang bernama Bah Murokab Beliau bermukim di salah satu tempat yaitu Cigula  tempat dan lokasi mbah murokab berbeda Kurang lebih Jarak 1,5 km dari lokasi makom di gunung mayana. Beliau kesehariannya membuat gula aren, karena di sekitar tempat tersebut banyak pohon aren, atau dengan kata lain hutan aren. Lama kemudian dia menikah dengan seorang gadis dari sini dan diberi keturunan sehingga berkembang semakin banyak, dan makin banyak pemukiman,maka beliau dan lainnya turun mendekati perkampungan karna Cigula cukup jauh jaraknya.
Terbentuknya Desa Ciketak

Setelah beberapa tahun lamanya beliau merencanakan membentuk sebuah Desa yang awal mulanya di sebut CIBONANG Yang Terdiri dari wilayah Ciketak, Bojong, Nangka. bale Desanya bertempat di kampung Bojong. Dan entah di tahun berapa Nangka Memisahkan diri karna jarak tempuh yang terlalu jauh dari Desa Cibonang. Maka sejak saat itu nangka membuat desa yang sampai sekarangpun masih tetap bernama Desa Nangka. Semenjak itu nama Desa Cibonang di rubah menjadi Desa CIKETAK dan balai desanya pun pindah ke wilayah Ciketak, karna konon menurut Cerita ini Ciketak Di Ambil dari kata “CI” yang artinya Cai atau Air dan “ KETAK “ yang artinya Wadah atau tempat mencetak. Yang artinya dari air nira ( Legen ) di Cetak menjadi Gula Aren. Dan sejak itu sampai sekarang Desa Ciketak terdiri Dari dua Dusun Yaitu Kampung Bojong dan Blok Desa Ciketak.


Adapun Luas Wilayah Desa Ciketak adalah. 66.40 Ha Dengan Batas Wilayah Yaitu :
Sebelah Utara        Desa Kadugede
Sebelah Selatan     Desa Kadugede
Sebelah Timur       Desa Nangka
Sebelah Barat        Desa Kadugede

Untuk lebih jelasnya berikut silsilah Kepala Desa yang pernah memimpin desa Ciketak dari jaman dahulu sampai saat ini :
1.                    Bapak Murokab
2.                    Bapak Boja
3.                    Bapak Akil
4.                    Bapak Obed (Kuwu Bojong)
5.                    Bapak Nata Dijaya
6.                    Bapak Karta atmaja
7.                    Bapak Moh. Nasir
8.                    Bapak E. Didi Sukandi
9.                    Bapak E. Didi Sukandi
10.                 Bapak Parman
11.                 Bapak Suja
12.                 Bapak Parman

Kebudayaan Masyarakat Desa Ciketak  yang ada sejak zaman dulu diantaranya ;   Rudat
Wilayah Desa Ciketak terangkum dalam wilayah Kecamatan Kadugede. Pada tahun 1930

Tidak ada komentar:

Posting Komentar